Senyawa heterosiklik aromatik adalah suatu senyawa siklik di mana
atom-atom yang terdapat dalam cincin terdiri atas dua atau lebih unsur yang
berbeda. Cincin heterosiklik dapat bersifat aromatik, sama seperti pada cincin
benzena. Senyawa heterosiklik banyak terdapat di alam sebagai suatu alkaloid
(seperti, morfin, nikotin dan kokain), asam-asam nukleat (pengemban kode
genetik), dan senyawa biologi lainnya. Contoh:
Contoh-contoh senyawa tersebut tergolong senyawa heterosiklik.
Dalam kerangka cincin,
selain atom karbon, juga terdapat atom nitrogen. Ketiga struktur tersebut
berbeda karena posisi gugus metil (teobromin dan teofilin berisomer
struktural). Perbedaan struktur ini menimbulkan perbedaan sifat fisika dan
kimia.
Kafein terdapat dalam
kopi yang bersifat candu. Teobromin terdapat dalam cokelat (chocolate) yang
juga bersifat candu. Teofilin tergolong obat-obatan broncodilator (sesak
napas). Nikotin terdapat dalam tembakau dan bersifat candu.
Sama seperti senyawa
polisiklik aromatik, senyawa heterosiklik aromatik juga memiliki nama tertentu
sebagai berikut.
Penataan nama senyawa
heterosiklik menggunakan sistem penomoran. Nomor terendah sedemikian rupa
diberikan kepada atom selain karbon yang terkandung dalam cincin. Contoh :
Penataan nama dapat juga
menggunakan huruf Yunani untuk substituen mono, sama seperti pada senyawa
polisiklik aromatik.
Purin merupakan kerangka
dasar pembentukan adenine dan guanin (senyawa pembentuk DNA)
1 Piridina (Cincin 6 Anggota)
Senyawa heterosiklik
dengan enam anggota yang paling umum adalah piridina. Piridina memiliki
struktur sama dengan benzena, berupa cincin datar dengan lima atom karbon dan
satu atom nitrogen. Setiap atom dalam cincin terhibridisasi secara sp2. Oleh karena piridina memiliki satu atom nitrogen yang
bersifat elektronegatif maka senyawa piridina bersifat polar, sedangkan benzena
bersifat nonpolar. Ikatan dalam piridin, yang menunjukkan persamaan dengan
ikatan yang terdapat dalam benzene. Akan tetapi, ada suatu perbedaan yaitu
sifat elektronegatif nitrogen dari piridin akan mengurangi sejumlah electron dari
cincin yang menyebabkan cincin karbon kurang negatif. Oleh karena kurang electron
dalam cincin karbonnya, piridin tidak mudah mengalami reaksi subtitusi aromatic
elektrofil. Perbedaan lain antara piridin dan benzene adalah nitrogen dalam
piridin mengandung pasangan electron sunyi piridin, seperti amina alifatik
Piridina tidak dapat
dialkilasi atau diasilasi seperti pada benzena melalui reaksi Friedel-crafts.
Piridina dapat disubstitusi oleh bromin hanya pada suhu tinggi dalam fasa uap
sehingga diduga reaksi berlangsung melalui pembentukan radikal bebas. Reaksi
substitusi terjadi pada posisi karbon nomor 3.
Kesamaan lain antara
piridina dan benzene adalah keduanya tahan terhadap serangan oksidasi. Reaksi
oksidasi dapat terjadi pada gugus samping, sedangkan cincinnya tetap utuh.
Permasalahan
Mengapa Piridina tidak
dapat dialkilasi atau diasilasi seperti pada benzena melalui reaksi
Friedel-crafts. tetapi Piridina dapat disubstitusi oleh bromin hanya pada suhu
tinggi?
dimohon bantuannya
kepada saudara-saudara bloggeer yang baik hatinya. :)
Mengapa Piridina tidak dapat dialkilasi atau diasilasi seperti pada benzena melalui reaksi Friedel-crafts. tetapi Piridina dapat disubstitusi oleh bromin hanya pada suhu tinggi?
dimohon bantuannya kepada saudara-saudara bloggeer yang baik hatinya. :)
baiklah ayu saya akan mencoba membantu menjawab
BalasHapusseperti dijelaskan di atas bahwa Piridina memiliki struktur sama dengan benzena, berupa cincin datar dengan lima atom karbon dan satu atom nitrogen. Setiap atom dalam cincin terhibridisasi secara sp2. Oleh karena piridina memiliki satu atom nitrogen yang bersifat elektronegatif maka senyawa piridina bersifat polar, sedangkan benzena bersifat nonpolar. Ikatan dalam piridin, yang menunjukkan persamaan dengan ikatan yang terdapat dalam benzene. Akan tetapi, ada suatu perbedaan yaitu sifat elektronegatif nitrogen dari piridin akan mengurangi sejumlah electron dari cincin yang menyebabkan cincin karbon kurang negatif. Oleh karena kurang electron dalam cincin karbonnya, piridin tidak mudah mengalami reaksi subtitusi aromatic elektrofil. sedangkan pada reaksi alkilasi dan asilasi adalah reaksi substitusi elektrofil yg artinya menyukai kelimpahan elektron dalam suatu senyawa aromatik.
begitu kira-kira
iya terimakasih saudari astri. :)
HapusThanks :)
BalasHapusSangat membantu
bagaimana penomoran atom pada senyawa kuinolina dan isokuinoloina ?
BalasHapus