"ALKENA"
Alkena tergolong
hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap dua antara dua atom
C yang berurutan. Jadi, rumus umumnya mempunyai 2 atom H lebih sedikit dari
alkana karena itu rumus umumnya menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n.
Kekurangan jumlah atom H pada alkena dibandingkan dengan jumlah atom H pada
alkana dapat dijelaskan sebagai berikut. Perhatikan untuk n = 2, pada alkana
adalah C2H6 sedang pada alkena adalah C2H4.
Sifat Fisis Alkena (CnH2n)
1. Pada suhu kamar, tiga suku yang
pertama adalah gas, suku-suku berikutnya adalah
cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan alkena dicampur dengan air maka
kedua cairan itu akan membentuk lapisan yang saling tidak bercampur. Karena kerapatan
cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan alkena berada di atas lapisan air.
2. Dapat
terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih
tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.
3. Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan
pertambahan nilai Mr.
4. Alkena
bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi
mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol.
5. Sifat
fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk
rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
6. Titik
didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari
trans. Misalnya cis-2-butena (3,7 0C)
lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).
7. C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat
Beberapa senyawa alkena
Nama alkena
|
Rumus
|
Mr
|
Titik leleh
|
Titik didih
|
Kerapatan
|
Fase pada
|
molekul
|
(oC)
|
(0C)
|
(g/Cm3)
|
250C
|
||
Etena
|
C2H4
|
28
|
-169
|
-104
|
0,568
|
Gas
|
Propena
|
C3H6
|
42
|
-185
|
-48
|
0,614
|
Gas
|
1-Butena
|
C4H8
|
56
|
-185
|
-6
|
0,630
|
Gas
|
1-Pentena
|
C5H10
|
70
|
-165
|
30
|
0,643
|
Cair
|
1-Heksena
|
C6H12
|
84
|
-140
|
63
|
0,675
|
Cair
|
1-Heptena
|
C7H14
|
98
|
-120
|
94
|
0,698
|
Cair
|
1-Oktena
|
C8H16
|
112
|
-102
|
122
|
0,716
|
Cair
|
1-Nonesa
|
C9H18
|
126
|
-81
|
147
|
0,731
|
Cair
|
1-Dekena
|
C10H20
|
140
|
-66
|
171
|
0,743
|
Cair
|
Sifat Kimia
Alkena
Meskipun ikatan ganda antara dua atom karbon Link kuat daripada ikatan tunggal, tidak dua kali lebih kuat, (yaitu ikatan kedua terbentuk antara atom karbon lebih lemah dari yang pertama). Dengan demikian, ikatan kedua lebih rentan terhadap serangan oleh reagen yang sesuai, bahkan di bawah kondisi yang cukup ringan. Dengan demikian, reaksi ikatan kedua ini cenderung reaksi adisi, dimana atom karbon tak jenuh menjadi jenuh. Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana.
Meskipun ikatan ganda antara dua atom karbon Link kuat daripada ikatan tunggal, tidak dua kali lebih kuat, (yaitu ikatan kedua terbentuk antara atom karbon lebih lemah dari yang pertama). Dengan demikian, ikatan kedua lebih rentan terhadap serangan oleh reagen yang sesuai, bahkan di bawah kondisi yang cukup ringan. Dengan demikian, reaksi ikatan kedua ini cenderung reaksi adisi, dimana atom karbon tak jenuh menjadi jenuh. Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana.
Pembakaran Alkena
Alkena sangat mudah
terbakar dan mudah membakar di udara, membentuk karbon dioksida dan air. Misalnya, membakar etena sebagai berikut:
C2H4 + 3 O2 ==> 2
CO2 + H2O 2
Penambahan Reaksi seluruh Obligasi ganda
Karena alkena adalah
hidrokarbon tak jenuh, reaksi mereka yang paling penting adalah reaksi adisi ke
ikatan rangkap.
Alkena yang mudah
teroksidasi oleh kalium permanganat untuk membentuk glikol. Misalnya,
etena dioksidasi menjadi etilen glikol.
3 H2C = CH2 + 2 KMnO4 +
4 H2O
==> 2MnO2 + + 2KOH
CH2OHCH2OH
Ethylene Glycol
Selama oksidasi alkena,
warna ungu dari larutan permanganat menghilang dan reaksi merupakan ujian, yang
dikenal sebagai Uji Baeyer , untuk
mendeteksi jenuh di kompleks manapun.
Penambahan Hidrogen
Alkena dapat segera
dikurangi dengan penambahan hidrogen ke ikatan rangkap untuk membentuk alkana
(yaitu pengurangan alkena). Sebagai contoh, ketika sebuah alkena
dilewatkan di atas katalis nikel pada 150 degC, alkena direduksi menjadi
alkana.
H2C = CH2 + H2 ==>
CH3CH3
Eten Etana
Penambahan halogen
Halogen mudah ditambahkan pada seluruh ikatan ganda alkena untuk membentuk dihalides
H2C = CH2 + Cl2 ==>
CH2Cl CH2Cl
Eten dikhloroetana
Penambahan Hidrogen
Halida
Hidrogen halida mudah ditambahkan pada seluruh ikatan ganda alkena membentuk alkil halida Reaktivitas
etena, dengan asam halogen dalam urutan
HI >> HBr> HCl
Jadi, etena bereaksi
dengan hidrogen iodida dan dengan hidrogen bromida pada suhu kamar untuk
membentuk etil iodida dan etil bromida, masing-masing.
H2C = CH2 + HI ==>
CH3CH2I
Iodida
Etil
Dengan eten, atom
hidrogen dari asam halogen dapat bertambah baik atom karbon untuk menghasilkan
bromoetana.
Namun, dengan anggota
lebih tinggi dari seri etena, orientasi penambahan molekul asimetris seluruh
ikatan rangkap diatur oleh Peraturan Markownikoff .
Penambahan Air
Air dapat ditambahkan pada seluruh ikatan ganda alkena untuk membentuk alkohol alifatik. Ini adalah
reaksi hidrasi dikatalisis bawah sejumlah kondisi yang berbeda.
Ketika etilena dan uap
yang dipanaskan (yaitu pada 300o Celsius) di bawah tekanan tinggi
(yaitu pada 70 atm.) Dengan adanya katalis (yaitu asam fosfat, pada dukungan
silika), etanol terbentuk.
H2C = CH2 + H2O ==>
C2H5OH
Reaksi dengan Asam
Sulfat
Demikian pula, penguapan
asam sulfat menyerap etilen pada suhu kamar untuk membentuk etil hidrogen
sulfat, dengan banyak evolusi panas.
C2H4 + H2SO4 ==> C2H5.HSO4
Jika ini diperlakukan
dengan air dan hangat, etanol terbentuk.
C2H5.HSO4 + H2O ==>
C2H5OH + H2SO4
panas
Reaksi polimerisasi
karena Obligasi ganda
Ketika etilen dipanaskan
di bawah tekanan besar dengan adanya katalis sejumlah besar molekul bergabung
untuk membentuk polietilena, (C2H4) n, (yaitu
Polyethylene). Ini jenis tertentu reaksi disebut polimerisasi penambahan
dan mekanisme yang terjadi adalah reaksi adalah reaksi berantai radikal
bebas. Reaksi keseluruhan adalah
n (C2H4) ==> (C2H4)
n
Eten Polythene
Tata nama ALKENA menurut IUPAC
a.
Rantai utama adalah rantai karbon terpanjang
yang mempunyai ikatan rangkap dua dan diberi akhiran -ena.
b.
Penomoran pada rantai utama dimulai dari atom C
yang dekat dengan ikatan rangkap.
c.
Penulisan nama : nomor atom C pertama yang
terikat ke ikatan C=C, diikuti tanda (-) baru nama dari rantai utama.
d.
Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rantai
utama, beri nama alkil yang sesuai.
e.
Penulisan nama alkena bercabang : nomor cabang
diikuti tanda (-), nama alkil diikuti tanda (-), nomor atom C pertama yang
terikat ke ikatan C=C diikuti tanda (-), kemudian nama rantai utama.
f.
Alkena yang mempunyai dua
ikatan rangkap diberi akhiran diena dan jika tiga ikatan
rangkap triena. Kedua atom C pertama yang
terikat ke ikatan C=C, harus memiliki nomor sekecil mungkin.
Contoh:
>Isomer
Ada 3 jenis isomer pada
alkena :
1.
Isomer rantai
(kerangka)
Isomer rantai (kerangka) disebabkan nomor ikatan rangkap sama, tetapi
kerangka karbon berbeda.
Contoh: 1-butena dan
2-metil-1-propena.
2.
Isomer
posisi
Isomer posisi disebabkan posisi ikatan rangkapnya yang berbeda.
Contoh :
1-pentena dan 2-pentena.
3.
Isomer geometri
(cis-trans)
Isomer geometri terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua
dan gugus yang terikat pada atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap tersebut
berbeda atau sama. Hal ini terjadi karena ikatan
rangkap dua, C=C pada senyawa tersebut tidak dapat berputar dengan bebas. Berdasarkan posisi atom/gugus atomnya, isomer-isomer geometri dibedakan
:
a. Isomer cis, yaitu isomer
di mana atom/gugus atom sejenis berada pada sisi yang sama (berdampingan).
b.
Isomer trans, yaitu
isomer di mana atom/gugus atom sejenis berada pada sisi bersebrangan.
Pada isomer cis-trans : harus ada dua
gugus yang berlainan yang terikat pada masing-masing karbon ikatan rangkap.
Contoh : cis-2-butena
dan trans-2-butena.
KEGUNAAN ALKENA
- Dapat
digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
- Untuk
memasakkan buah-buahan
- bahan
baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol
PERMASALAHAN
Mengapa alkena cenderung mengalami reaksi adisi? Disebabkan oleh apakah alekena jauh lebih reaktif dibanding dengan alkana? Apakah ada pengaruh pada reaksi adisi tersebut? Tolong disertakan dengan alasan!
Adisi artinya penambahan. Jadi, reaksi adisi adalah penambahan jumlah atom yang diikat oleh atom C yang semula berikatan rangkap. Reaksi adisi ini terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap (dua atau tiga), sehingga senyawa tersebut berubah menjadi senyawa yang tidak memiliki ikatan rangkap. Alkena lebih reaktif jika dibandingkan dengan alkana, dikarenakan alkena mempunyai ikatan rangkap dua. Tentu ada pengaruh , karena alkena mempunyai ikatan rangkap dua sehingga salah satu ikatannya bisa diputuskan .
BalasHapuspada alkena reaksi adisi merupakan reaksi yang khas dan merupakan ciri khas bagi senyawa yang memiliki ikatan rangkap dua maupun rangkap tiga.alkena mempunyai ikatan rangkap dua sehingga lebih reaktif dibanding alkana.Reaksi adisi terjadi jika senyawa karbon yang mempunyai ikatan rangkap menerima atom atau gugus atom lain sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal. Ikatan rangkap merupakan ikatan tak jenuh, sedangkan ikatan tunggal merupakan ikatan jenuh. Jadi, reaksi adisi terjadi dari ikatan tak jenuh menjadi ikatan jenuh.
BalasHapusSoalnya alkena kurang jenuh dibanding alkana. Semua ikatan kimia dalam alkana adalah ikatan tunggal, sedangkan alkena memiliki ikatan rangkap. Nah, ikatan rangkap inilah yang gampang diserang oleh atom lain karena kekuatan ikatan kedua pada ikatan rangkap sifatnya lemah sehingga ikatan rangkap pada alkena menjadi hilang.reaksi alkena menjadi alkana dikenal dengan reaksi adisi. Hal ini yang menyebabkan alkena lebih reaktif. Alkana tidak reaktif karena tidak memiliki ikatan rangkap.
BalasHapusmenurut literatur yang saya baca, Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh ikatan tunggal C-C. Pada alkena terdapat ikatan rangkap 2, dimana kekuatan ikatannya lemah, sehingga ikatan tersebut mudah diserang oleh atom lainnya. Hal itulah yang menyebabkan alkena lebih reaktif dibandingkan alkana.
BalasHapus